PAGE MENU

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 29 September 2012

Cara Memilih Obat Flu

http://www.berbagimanfaat.com

Bagaimana cara memilih obat flu yang tepat dan bagus di pasaran?
Oleh Rizka Hanifah

Selama saya di apotik banyak sekali pasien yang flu dan menanyakan, mana obat yang bagus? dan mana obat flu yang cocok untuk dirinya? Apakah pelru antibiotik? dan mana yang lebih bagus antara satu obat dengan obat lainnya. Pada tulisan ini saya ingin memberi edukasi tentang bagaimana cara memilihnya.

Kita mulai dengan pertanyaan

1. Apakah flu perlu diobati?
Mayoritas flu disebabkan oleh adanya virus influenza, dan berdasarkan hasil riset flu akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari sehingga sebenarnya flu tidak perlu diberikan obat apapun karena bersifat self limiting atau sembuh dengan sendirinya. Apabila flu Anda tidak hilang dalam 5 hari dan berlanjut sampai hari ke-7 maka kemungkinan besar flu yang Anda alami disebabkan oleh bakteri, saat itulah antibiotik diperlukan. Anda dapat memulai dari antibiotik yang sederhana seperti amoksisilin.

Mengapa hal ini perlu saya beri tahu?
Karena kebiasaan meminum antibiotik yang sebenarnya tidak perlu akan menyebabkan resistensi antibiotik tersebut terhadap diri Anda, belum lagi efek samping yang Anda harus terima akibat sebuah obat yang sebenarnya tak perlu Anda minum

Apabila anda baru terserang flu maka Anda bisa meminum vitamin C atau sekedar istirahat yang cukup.

2. Bagaimana bila flu begitu sangat mengganggu saya?
Flu yang baru berjalan beberapa hari memang sebenarnya tak perlu diobati namun apabila flu tersebut sangat mengganggu maka Anda dapat membeli obat penghilang gejala flu yang ada di pasaran.

3. Bagaimana cara memilih obat flu yang tepat?
Di pasaran obat untuk flu tersedia dalam ratusan merek. Tapi sebenarnya, obat flu di pasaran mayoritas hanya terbagi tiga jenis. Ya, hanya 3 jenis. yakni obat flu yang mengandung phenylpropanolamine, pseudoefedrin, phenylepherin. Bila Anda tidak percaya silahkan cek obat flu yang ada gunakan pasti mengandung salah satu dari nama tersebut. Hal yang berbeda dari semua merek tersebut hanyalah dosisnya, obat lainnya, serta pabrik yang membuat. Hal yang sangat perlu Anda perhatikan adalah dosis dan besarnya dosis menentukan kekuatan obat tersebut.

4. Diantara tiga tersebut mana yang paling bagus untuk saya?
Perlu anda ketahui bahwa Phenylpropanolamine sebenarnya telah banyak dilarang di negara lain karena efek sampingnya yang dapat menyebabkan stroke, namun di Indonesia masih dijual dengan catatan bahwa dosis yang dijual dipasaran adalah dosis yang aman yakni 12,5 mg. Golongan obat ini tidak boleh diberikan pada orang yang hipertensi,diabetes, atau mengalami gangguan ginjal. Kelebihannya antara lain obat ini cenderung lebih murah dibandingkan lainnya.
Pseudoefedrin tersedia dalam berbagai dosis di pasaran 15mg, 30mg, dan 60mg. Biasanya harganya lebih mahal dibandingkan phenylpropanolamine. Obat ini sebaiknya tidak diberikan kepada orang dengan hipertensi,diabetes,dan gangguan ginjal. Walaupun pseudoefedrin dan phenylpropanolamine dapat meningkatkan tekanan darah namun pada phenylpropanolamine terbukti telah meningkatkan resiko stroke sehingga lebih banyak negara yang menyukai pseudoeferdrin
Phenylepherine sebenarnya telah dianjurkan di banyak negara, namun sayangnya efeknya bila diminum secara oral belum banyak dibuktikan. Itu mengapa banyak orang tetap memilih psudoefedrin dibandingkan phenylepherine. phenylepherine telah terbukti efektif hanyapada pemakaian topikal atau semprot, belum pada obat yang diminum oral.

5. Kalau gitu milihnya yang dosis tinggi aja ya biar bagus?
Untuk phenylpropanolamin dosis tertingginya adalah 15mg untuk satu kali minum dan Anda sebaiknya tidak minum lebih dari dosis tersebut. Untuk pseudoefedrin dan phenylepherin elalu mulailah dari yang rendah. Apabila di rasa kurang Anda bisa membeli merek lain dengan kandungan dosis yang lebih tinggi.

Berikut adalah obat flu dengan kandungan dosisnya:
Phenylpropanolamine: erphaflu, antiza, sanaflu,
Pseudoefedrin 30 mg: Decolsin, eflin, refagan
Pseudoefedrin untuk anak yang berdosis 7,5mg-15mg seperti: rhinos,
Phenylephrine: Bisolvon flu, Fludexin, Ikadryl DMP, dll

Jadi bila nanti Anda ke apotik untuk membeli obat flu, yang terpenting bukanlah merek, melainkan kandungannya serta dosisnya. Jangan tertipu dengan perkataan "obat ini lebih bagus, obat itu lebih bagus" cek dosisnya, cek kandungannya. Selamat berbelanja. Ingatlah bahwa mayoritas flu sembuh dengan sendirinya sehingga yang terpenting Anda makan yang bergizi, tidur cukup, dan minumlah vitamin penambah daya tahan tubuh.




FISIOLOGI PENCERNAAN (lengkap)

FISIOLOGI PENCERNAAN (lengkap)

FISIOLOGI PENCERNAAN
Oleh Rizka Hanifah,

Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dimana dalam proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses dasar, yaitu motilitas, sekresi, digesti, dan absorpsi.

1. MOTILITAS
Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi (peregangan).

Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu:


1. Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat tapi sebaliknya di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat lambat.
2. Gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus.

Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur.


2. SEKRESI
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sekresi ini memerlukan ATP, baik untuk transport aktif bahan-bahan ke dalam sel maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh Retikulum Endoplasma. Sekresi tersebut dikeluarkan ke lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai.


3. DIGESTI
Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi didalam sistem pencernaan. Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan-ikatan yang menyatukan subunit-subunit. Karbohidrat atau polisakarida menjadi monosakarida, lemak yang pada umumnya adalah trigliserida dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak, sedangkan protein diubah menajdi asam-asam amino.

4. ABSORPSI
Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus.

Penyerapan glukosa dan galaktosa dilakukan melaui transport aktif sekunder, sedangkan fruktosa secara difusi terfasilitasi. Monogliserida dan asam lemak diabsorpsi dengan bantuan garam empedu sebagai kilomikron. Peptida berukuran besar menggunakan transitosis sedangkan peptida berukuran kecil menggunakan H+ dan asam amino dengan bantuan Na+. Vitamin-vitamin larut air diserap secara pasif bersama air, sedangkan vitamin larut lemak diangkut dalam misel dan diserap secara pasif bersama dengan produk akhir pencernaan lemak. Vitamin B12 bersifat unik, vitamin ini harus berikatan dengan faktor intrinsik lambung agar dapat diserap di ileum terminal oleh mekanisme transportasi khusus.

PROSES PENCERNAAN

1. MULUT
Pintu masuk pertama ke saluran pencernaan adalah melalui mulut atau rongga oral, makanan akan dihancurkan dengan dikunyah yang melibatkan seluruh organ dalam mulut, yaitu :
a. Gigi
b. Lidah
Lidah membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara volunter, pergerakannya penting untuk memandu makanan di dalam mulut sewaktu mengunyah dan menelan. Di lidah terdapat papil-papil pengecap (taste buds) yang juga tersebar di palatum mole, tenggorokan dan dinding dalam pipi.

c. Kelenjar saliva
Kelenjar saliva utama yaitu kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis yang terletak di luar rongga mulut dan menyalurkan air liur melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut. Selain itu, terdapat kelenjar saliva minor yaitu kelenjar bukal di lapisan mukosa pipi.

Saliva terdiri dari 99,5 % H2O, 0,5 % protein dan elektrolit. Protein saliva terpenting adalah amilase, mukus, dan lisosom, yang menentukan fungsi saliva sebagai berikut :
1. Saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva, enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
2. Saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan sehingga menyatu serta menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin.
3. Saliva mempunyai efek antibakteri oleh enzim lisosom
4. Saliva berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil pengecap karena hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi dengan reseptor papil pengecap.
5. Saliva berperan dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.
6. Penyangga bikarbonat saliva menetralkan asam pada makanan yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies gigi.
d. Palatum. Keberadaannya memungkinkan bernapas dan mengunyah berlangsung bersamaan.
e. Uvula. Uvula terletak di bagian belakang palatum dekat tenggorokan yaitu suatu tonjolan menggantung dari palatum mole (langit-langit lunak), yang berperan penting untuk menutup saluran hidung ketika menelan.

2. FARING DAN ESOFAGUS
Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan atau deglutition. Menelan dimulai ketika bolus didorong oleh lidah ke bagian belakang mulut menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang kemudian mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan kemudian secara refleks mengaktifkan serangkaian otot yang terlibat dalam proses menelan.
Menelan dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
Fase Menelan :
1. Fase Oral. Makanan yang dikunyah oleh mulut (bolus) didorong ke belakang mengenai dinding posterior faring oleh gerakan volunter lidah.
2. Fase Faringeal. Uvula terelevasi sehingga menutup rongga hidung, laring terelevasi kemudian kontraksi otot-otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu sama lain, sehingga pintu masuk glotis tertutup dan mencegah makanan masuk trakea. Kemudian bolus melewati epiglotis menuju faring bagian bawah dan memasuki esofagus.
3. Fase Esofageal
Terjadi gelombang peristaltik pada esofagus mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian distal, kemudian menuju lambung. Peristaltik mengacu pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan kontraksi. Dengan demikian pendorongan makanan melalui esopagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi. Makanan dapat didorong ke lambung bahkan dalam posisi kepala di bawah. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5 – 9 detik untuk mencapai ujung bawah esopagus. Kemajuan gelombang tersebut dikontrol oleh pusat menelan melalui persyarafan vagus.

Sekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus disekresikan di sepanjang saluran pencernaan. Dengan menghasilkan lubrikasi untuk lewatnya makanan, mukus esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya esofagus oleh bagian-bagian makanan yang tajam, mukus juga melindungi dinding esofagus dari asam dan enzim getah lambung apabila terjadi refluks lambung.

3. LAMBUNG
Lambung terbagi menjadi beberapa bagian yaitu fundus adalah bagian lambung yang terletak di atas lubang esofagus, korpus yaitu bagian tengah atau utama lambung, lambung bagian bawah yaitu antrum, bagian akhir lambung adalah sfingter pilorus, yang berfungsi sebagai sawar antara lambung dan bagian atas usus halus, duodenum.

Motilitas Lambung
Motilitas lambung bersifat kompleks & dikontrol oleh beberapa faktor, terdapat empat asfek motilitas lambung, yaitu:
a. Empty Stomach Contractility
Kotraksi pada lambung menuju bagian distal dari saluran pencernaan. Diperlukan waktu 90 menit untuk mencapai usus besar. Berfungsi sebagai housekeeping , menyapu sisa-sisa makanan dan bakteri keluar dari traktus GI ke usus besar
b. Pengisian Lambung
Volume lambung jika kosong sekitar 50 ml, tetapi organ ini dapat mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter ketika makan. Akomodasi perubahan volume ini dapat menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan meningkatkan tekanan intralambung, tapi hal ini tidak akan terjadi karena adanya faktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif lambung pada saat terisi.

Plastisitas adalah kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan konstan dalam rentang panjang yang lebar, dengan demikian pada saat serat-serat otot polos lambung teregang pada pengisian lambung, serat-serat tersebut melemas. Sifat dasar otot polos tersebut diperkuat oleh relaksasi refleks lambung pada saat terisi. Interior lambung membentuk lipatan-lipatan yang disebut rugae. Selama makan, rugae mengecil dan mendatar pada saat lambung sedikit demi sedikit melemas karena terisi. Relaksasi refleks lambung sewaktu menerima makanan ini disebut relaksasi resesif.
c. Pencampuran Lambung
Volume telah menyentuh 1 L, tekanan dalam lambung akan meingkat. Ketika Kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung, seperti asam dan enzim pencernaan, dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pilorus. Apabila kimus terdorong oleh kontraksi peristaltik yang kuat akan melewati sfingter pilorus dan terdorong ke duodenum tetapi hanya sebagian kecil saja. Sebelum lebih banyak kimus dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sfingter pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat, menutup dan menghambat aliran kimus ke dalam duodenum. Sebagian besar kimus antrum yang terdorong ke depan tapi tidak masuk ke duodenum berhenti secara tiba-tiba pada sfingter yang tertutup dan bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk didorong ke depan dan bertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru datang. Gerakan maju mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata di antrum. Motilitas gastric dibawah kontrol saraf dan ini distimulasi oleh distensi lambung.

d. Pengosongan Lambung
Kontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan pencampuran lambung juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Jumlah kimus yang masuk ke duodenum pada setiap gelombang peristaltik sebelum sfingter pilorus tertutup tergantung pada kekuatan peristaltik. Intensitas peristaltik antrum sangat bervariasi tergantung dari pengaruh berbagai sinyal dari lambung dan duodenum.
Faktor-Faktor Efek pada Motilitas dan Pengosongan Lambung
Di dalam Lambung
- Volume Kimus
-Derajat Keenceran
Di dalam Duodenum
Keberadaan dari:
-lemak
-asam
-hipertonis
-peregangan
Di luar St.Pencernaan
-Emosi
-Nyeri Hebat
-Penurunan glukosa di hipotalamus
Peningkatan volume merangsang motilitas dan pengosongan.
Peningkatan keenceran mempercepat pengosongan

Faktor-faktor tersebut menghambat pengosongan hingga duodenum mengatasi faktor-faktor yang sudah ada sebelumnya.




Merangsang atau menghambat motilitas dan pengosongan
Menghambat pengosongan
Merangsang motilitas disertai rasa lapar
Tabel berikut menggambarkan faktor yang mempengaruhi motilitas dan pengosongan lambung :


Sekresi Lambung
Mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubular yang penting, yaitu kelenjar Oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar pilorik juga menyekresi hormon gastrin.

Sel-sel parietal secara aktif mengeluarhan HCl ke dalam lumen kantung lambung, hal ini menyebabkan pH lumen turun sampai 2. HCl membantu fungsi pencernaan, antara lain :
1. Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin.
2. Membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat, sehingga partikel makanan berukuran besar dapat dipecah menjadi partikel kecil.
3. Bersama dengan lisosom mematikan sebagian besar mikroorganisme yang masuk bersama makanan
Pepsinogen merupakan enzim inaktif yang disintesa oleh aparatus golgi dan retikulum endoplasma kemudian disimpan di sitoplasma dalam vesikel sekretorik yang dikenal dengan granula zimogen. Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl menjadi enzim bentuk aktif yaitu pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengaktifkan kembali pepsinogen (proses otokatalitik) dan sintesa protein dengan memecah ikatan asam amino menjadi peptida.Sekresi mukus berfungsi sebagai sawar protektif dari cedera terhadap mukosa lambung karena sifat lubrikalis dan alkalisnya dengan menetralisasi HCl yang terdapat di dekat mukosa lambung. Hormon gastrin disekresikan oleh sel-sel gastrin (sel-sel G) yang terletak di daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin merangsang peningkatan sekresi getah lambung yang bersifat asam, dan mendorong pertumbuhan mukosa lambung dan usus halus, sehingga keduanya dapat mempertahankan kemampuan sekresi mereka.

4. USUS HALUS
Usus halus terbagi menjadi tiga segmen yaitu duodenum, jejenum dan ilieum. Pada usus halus ini terjadi sebagian besar pencernaan dan penyerapan.

Motilitas Usus Halus
Segmentasi adalah metode motilitas utama usus halus yaitu proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus dengan cara kontraksi bentuk cincin otot polos sirkuler di sepanjang usus halus, diantara segmen yang berkontraksi terdapat daerah yang berisi kimus. Cincin-cincin kontraktil timbul setiap beberapa sentimeter, membagi usus halus menjadi segmen-segmen seperti rantai sosis. Segmen-segmen yang berkontraksi, setelah jeda singkat, melemas dan kontraksi kontraksi berbentuk cincin kemudian muncul di daerah yang semula melemas. Perjalanan isi usus biasanya memerlukan waktu 3-5 jam untuk melintasi seluruh panjang usus halus, sehingga tersedia cukup waktu untuk berlangsungnya proses pencernaan dan penyerapan.

Sekresi Usus Halus
Kelenjar brunner di duodenum mensekresikan mukus alkalis kental yang membantu melindungi mukosa duodenum dari asam lambung. Rangsang vagus meningkatkan sekresi kelenjar brunner tetapi mungkin tidak menimbulkan efek pada kelenjar usus. Selain itu, juga terdapat sekresi HCO3- dalam jumlah yang cukup banyak yang independen terhadap kelenjar brunner. Setiap hari kelenjar eksokrin yang terletak di mukosa usus halus mengeluarkan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair (succus entericus).

Digesti Usus Halus
Pencernaan di dalam lumen usus halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan sekresi empedu. Enzim pankreas meyebabkan lemak direduksi menjadi satuan-satuan monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat diserap, protein diuraikan menjadi fragmen peptida kecil dan beberapa asam amino, dan karbohidrat direduksi menjadi disakarida dan beberapa monosakarida. Dengan demikian proses pencernaan lemak selesai dalam lumen usus halus tapi pencernaan protein dan karbohidrat belum.
Dari permukaan luminal sel-sel epitel usus halus terbentuk tonjolan-tonjolan seperti rambut yang disebut Brush Border, yang mengandung tiga kategori enzim, yaitu :
1. Enterikinase, mengaktifkan enzim pankreas tripsinogen
2. Golongan disakaridase (sukrose, maltase dan laktase), yang menyelesaikan pencernaan karbohidrat dengan menghidrolisis disakarida yang tersisa menjadi monosakarida penyusunnya.
3. Golongan aminopeptidase, yang menghidrolisis peptida menjadi komponen asam aminonya, sehingga pencernaan protein selesai.
Absorpsi Usus Halus
Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan normal diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan berlangsung di duodenum dan jejenum, dan sangat sedikit yang berlangsung di ilieum.

a. Penyerapan Garam dan Air
Air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir seluruhnya melalui osmosis. Jumlah air yang diserap per harinya dari makanan adalah 2000 ml dan dari getah-getah pencernaan sebanyak 7000 ml/ harinya. 95%nya diabsorpsi dan hanya 100-200 ml air per hari yang dikeluarkan bersama feses. Natrium diserap secara transpor aktif dari dalam sel epitel melalui bagian basal dan sisi dinding sel masuk ke dalam ruang paraseluler. Sebagian Na diabsorpsi bersama dengan ion klorida, dimana ion klorida bermuatan negatif secara pasif ditarik oleh muatan listrik positif ion natrium. 


b. Penyerapan Karbohidrat
Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa. Disakaridase yang ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadi monosakarida yang dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi


c. Penyerapan Protein
Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asam amino diserap menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptida masuk melalui bantuan pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen asam aminonya oleh aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus.

Dengan demikian proses penyerapan karbohidrat dan protein melibatkan sistem transportasi khusus yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran energi serta kotransportasi Na.
d. Penyerapan Lemak
Lemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak bebas, keduanya akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu, dan zat-zat ini dapat larut dalam kimus. Dalam bentuk ini, monogliserida dan asam lemak bebas ditranspor ke permukaan mikrovili brush border sel usus dan kemudian menembus ke dalam ceruk diantara mikrovili yang bergerak. Dari sini keduanya segera berdifusi keluar misel dan masuk ke bagian dalam sel epitel. Proses ini meninggalkan misel empedu tetap di dalam kimus, yang selanjutnya akan melakukan fungsinya berkali-kali membantu absorpsi monogliserida dan asam lemak.

5. USUS BESAR
Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks dan rektum. Rata-rata kolon menerima sekitar 500 ml kimus dari usus halus setiap harinya, isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna (misal selulosa), komponen empedu yang tidak diserap dan sisa cairan, bahan ini akhirnya yang disebut feses. Selulosa dan bahan makanan lain yang tidak dapat dicerna membentuk sebagian besar feses dan membantu pengeluaran tinja secara teratur karena berperan menentukan isi kolon.

Motilitas Usus Besar
Gerakan usus besar umumnya lambat dan tidak propulsif, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat absorpsi dan penyimpanan. Motilitas yang terjadi pada kolon adalah kontraksi haustra yaitu gerakan mengaduk isi kolon dengan gerakan maju mundur secara perlahan yang menyebabkan isi kolon terpajan ke mukosa absortif. Peningkatan motilitas terjadi setiap 3-4 kali sehari setelah makan yaitu terjadi kontraksi simultan segmen-segmen besar di kolon asendens dan transversum sehingga feses terdorong sepertiga sampai seperempat dari panjang kolon, gerakan ini disebut gerakan massa yang mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar sebagai tempat defekasi. Sewaktu gerakan massa di kolon mendororng isi kolon ke dalam rektum, terjadi peregangan rektum dan merangsang reseptor regang di dinding rektum serta memicu refleks defekasi.

Sewaktu makanan masuk ke lambung terjadi gerakan massa di kolon yang terutama disebabkan oleh reflek gastrokolon yang diperantarai oleh gastrin ke kolon. Refleks ini sering ditemukan setelah sarapan timbul keinginan kuat untuk buang air besar. Refleks gastroileum memindahkan isi usus halus yang tersisa ke dalam usus besar dan reflek gastrokolon mendorong isi kolon ke dalam rektum yang memacu proses defekasi.

Feses di rektum menyebabkan peregangan yang kemudian dideteksi oleh receptor di rektum terbentuklah suatu impuls yang menunju mysenteric plexus peristaltic. Hal ini menimbulkan gelombang pada kolon desenden dan sigmoid. Apabila sfingter anus eksternus (otot rangka) juga melemas, terjadi defekasi. Refleks lainnya, impuls yang berasal dari rektum menuju medula spinalis lalu menuju kolon  desenden  sigmoid  rektum  anus.

Sekresi Usus Besar
Sekresi kolon terdiri dari larutan mukus alkalis (HCO3-) yang fungsinya adalah melindungi mukosa usus besar dari cedera kimiawi dan mekanis, juga menghasilkan pelumasan untuk memudahkan feses lewat.

Absorpsi Usus Besar
Dalam keadaan normal kolon menyerap sebagian besar garam dan air. Natrium zat yang paling aktif diabsorpsi dan, Klorida diabsorpsi secara pasif mengikuti penurunan gradien listrik, dan air diabsorpsi secara osmosis.

DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. Human Physiology. 6thed. USA: The Thomson Corporation. 2007.
Silverthorne D. Human Physiology: An Integrated Approach. 2nd Ed. Upper Saddle river, NJ: Pretince Hall Inc. 2001.
Ganong FW. Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta: EGC. 2002
Barret KE. Gastrointestinal Physiology. New York: McGraw-Hill. 2006

Fansub One piece sub indo Dan Anime Terkenal Lainya Fairy Tail,Dan Bleach Dll...

Berikut ini daftar CEKIDOOT:...



















http://www.narutobleachlover.net/

http://apitfilm.blogspot.com/

http://oploverz.blogspot.com/

http://www.ko-pi.com/

http://huuyi.blogspot.com/

http://shirosubs.blogspot.com/

http://odafansub.blogspot.com/

http://sahabatanime.blogspot.com/

http://www.gear-second.co.cc/

http://rasenshuriken52.blogspot.com/

http://odafansub.blogspot.com/

http://www.oplawas.com/

http://oplss.blogspot.com/

http://kenzshare.blogspot.com

Inilah beberapa Fansub Indonesia yang saya ketahui.Jika ada yang lain bisa
Kalian Tambahkan pada kolom Komentar..


Cara MUDAH Menghafal Regular dan Irregular Verb


oleh Riza Sauqi Valasev

1 Vote


I. REGULAR VERB
Regular verb: kata kerja yang beraturan, verb ke-2 dan verb ke-3 diakhiri –ed.
Contoh reguler verb dengan akhiran –ed:
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 Hunt Hunted Hunted Memburu
2 Shout Shouted Shouted Berteriak
3 Climb Climbed Climbed Mendaki
4 Inform informed Informed Menginformasikan
5 Start Started Started Memulai
Ada beberapa pembentukan Regular verb yang perlu diperhatikan, karena kita tidak bisa langsung menambahkan –ed pada verb ke-2 dan verb ke-3.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah:
1. Akhiran -d ditambahkan pada kata kerja yang berakhiran dengan huruf e atau ee.
Contoh:
Hope ——hope-d ——-hoped
Agree ——agree-d ——agreed
2. kata kerja yang berukiran dengan huruf -y yang didahalui oleh huruf konsonan. Dalam hal ini ada perubahan dari y menjadi -i dan ditambahkan -ed.
Contoh:
Fry —–fri-ed —–fried
Study —–studi-ed —-studied
Dry ——dri-ed —-dried
3. Untuk kata kerja yang terdiri dari satu suku kata atau lebih dan berakhiran dengan konsonan yang didahului oleh sebuah huruf vokal kecuali h, w, x, y.
Dalam hal ini huruf akhir konsonan tersebut ditulis rangkap dan ditambahkan -ed.
Contoh:
Drop —-drop-p-ed ——dropped
Hug —-hug-g-ed ——hugged
Rob —-rob-b-ed ——robbed
Permit —-permit-t-ed —–permitten
Occur —-occur-r-ed —–occurred
Bandingkan dengan:
Sew —–sew-ed ———sewed
Fix —–fix-ed ——–fixed

II.. IRREGULAR VERB
Irregular verb: kata kerja tidak beraturan, verba ke-2 dan ke-3 tidak berakhiran –ed
Ada cara mudah untuk cepat menghafalnya, yaitu;
• Verb yang bentuk ke-1, ke-2 dan ke-3nya sama
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 Cost Cost Cost Berharga
2 Cut Cut Cut Memotong
3 Hit Hit Hit Memukul
4 Hurt Hurt Hurt Melukai
5 Put Put Put Meletakkan
6 Spread Spread Spread Menyebarkan
7 Read Read Read Membaca
• Verb yang bentuk ke-1 berakhiran d dan bentuk ke-2 serta ke-3nya berubah berakhiran -t
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 Bend bent Bent Membengkokan
2 Build built Built Membangun
3 Lend lent Lent Meminjamkan
4 Burn Burnt/burned Burnt/Burned Membakar
5 Send Sent Sent Mengirim
6 Spend Spent Spent Menghabiskan
• Verb yang bentuk ke-2 dan ke-3 berakhiran -t
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 Feel Felt Felt Merasa
2 Keep Kept Kept Menyimpan
3 Kneel Knelt Knelt Berlutut
4 Smell Smelt Smelt Mencium bau
5 Sweep Swept Swept Menyapu
6 Lose Lost Lost Kehilangan
• Verb yang bentuk ke-2 dan ke-3 berakhiran –ough
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 Bring Brough Brough Membawa
2 Buy Bough Bough Membeli
3 Fight Fough Fough Berkelahi/berjuang
4 Think Though Though Berpikir
• Verb yang bentuk ke-2 dan ketiganya berakhiran -aough
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 catch Caough Caough Menangkap
2 teach Taough Taough Mengajar
• Verb yang bentuk ke-1 dengan huruf vokal-hidup -i, bentuk ke-2 menjadi -a, dan ketiga menjadi -u.
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 Begin Began Begun Mulai
2 Drink Drank Drunk Minum
3 Swim Swam Swum Berenang
4 Sing Sang Sung Menyayi
5 Ring Rang Rung Menelpon
6 Run Ran Run Berlari
• Verb yang bentuk ke-3nya berakhiran-en
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 Beat Beat Beaten Memukul
2 Bite Bit Bitten Menggigit
3 Break Broke Broken Pecah/memecah
4 Choose Chose Chosen Memilih
5 Drive Drove Driven Mengemudi
6 Eat Ate Eaten Makan
7 Fall Fell Fallen Jatuh
8 Forget Forgot forgotten Lupa
9 Give Gave Given Memberi
10 Hide Hid Hidden Bersembunyi
11 Speak Spoke Spoken Berbicara
12 Steal Stole Stolen Mencuri
13 Ride Rode Ridden Naik-kendaraan
14 Rise Rose Risen Terbit
15 Take Took Taken Mengambil
16 Write Wrote Written Menulis
• Verb bentuk ke-3nya berakhiran -n
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 See
Sightsee Saw
sightsaw Seen
sightseen Melihat
2 Show Showed Shown Memperlihatkan
3 Swear Swore Slown Bersumpah
4 Tear Tore Torn Merobek
5 Wear Wore Worn Memakai
6 Sew Sewed Sewn Menjahit
• Verb yang bentuk keduanya berakhiran –ew bentuk ke-3nya berakhiran -n
NO VERB 1 VERB 2 VERB 3 Arti
1 Blow Blew Blown Bertiup/meniup
2 Draw Drew Drawn Menggambar
3 Fly Flew Flown Terbang
4 Grow Grew Grown Tumbuh
5 Know Knew Known Mengetahui/mengenal
6 Throw Threw Thrown Melempar
• Verb yang berirama
NO VERB 1 VERB 2 VERB3 Arti
1 Become Became Become Menjadi
2 Come Came Come Datang
3 Feed Fed Fed Memberi makan
4 Meet Met Met Berjumpa
5 Lead Led Led Memimpin
6 Light Lit Lit Menyala
7 Make Made Made Membuat
8 Get Got Got Mendapat
9 Sell Sold Sold Menjual
10 Tell Told Told Menjual
11 Pay Paid Paid Membayar
12 Say Said Said Berkata
13 Stand Stood Stood Berdiri
14 Understand Understood Understood Mengerti
15 Dig Dug Dug Menggali
16 Hang Hung Hung Menggantungkan
17 Bind Bound Bound Mengikat
18 Find Found Found Menemukan
• Irregular verb lainya
NO VERB 1 VERB 2 VERB3 Arti
1 lie Lied Lied Menipu
2 lie Lay Lain Berbaring
3 Lay Laid Laid Meletakan
4 Have Had Had Memiliki/mempunyai
5 Do Did Done Berbuat/mengerjakan
6 Win Won Won Menang
7 Hear heard Heard Mendengarkan
8 Shine shone Shone Bersinar
9 Go went Gone Pergi
10 Sit Sat Sat Duduk
11 Sleep slept Slept Duduk tidur
12 Die died Died Mati/meningal
13 learn Learnt/learned Learnt/
Learned Belajar/mengajari
Refensi
1. Azar, Betty. S.,Understanding dan Using English Grammar, Second Edition Prentice Hall. Inc., New York,1993
2. English Language As Foreign Application Standar., Basic Program I.,Pare-Kediri 2009
3. Oxford Learner’s Pocket Dictionary Third Edition., Oxford University Press 2004